Sabtu, 10 April 2010

hay...hay..hay...


Pernahkah anda menyadarinya ???
Mudah-mudahan sudah, bahwa disekililing anda banyak hal-hal yang berkakitan dengan fisika,fisika,fisika.....!!!
oleh karena itu disini kami mencoba untuk mengupas hal-hal yang berhubungan dengan fisika yang sering anda jumpai di sekitar rumah.
Nah.. buat temen-temen jangan kaget ya...! karena kita akan membahas hal-hal yang ajaib dan menarik untuk dijadikan tambahan wawasan kita semua.
Selamat Menikmati

Read More... hay...hay..hay...

Gelembung Sabun



Pernahkah dirimu bermain gelembung sabun ? aneh ya, gelembung sabun kok bisa berbentuk bulat.. lucu & asyik… bisa ditiup lagi. Terus setelah terbang, gelembung sabun pecah. Wah, seru ya permainan masa kecil. Btw, mengapa ya gelembung sabun bisa berbentuk bulat ? Ngomong soal bulat, ada juga yang mirip gelembung sabun. Yang ini banyak dijumpai di pagi hari… coba dirimu bangun di pagi hari, terus perhatikan dedaunan yang ada di sekitar rumah. Amati tetesan embun yang menempel di dedaunan. Aneh khan, tetes embun juga kadang bentuknya bulat. Mengapa ya bisa seperti itu ? atau kalau dirimu malas bangun pagi, coba perhatikan tetesan air yang keluar dari kran air. Krannya ditutup dahulu. Setelah itu, putar kran perlahan-lahan hingga yang keluar dari mulut kran adalah tetes-tetas air… kalau diamati, air yang menetes dari mulut kran mula-mula menggumpal (bulat). Lama kelamaan bulatannya semakin besar lalu pecah dan jatuh ke lantai. Apa yang membuat air menjadi seperti itu ? semuanya bisa dijelaskan dengan ilmu fisika… fisika lagi, fisika lagi… mumet dah. Hehe… ingin tahu mengapa demikian ? mari kita bertarung dengan Tegangan Permukaan. Setelah mempelajari pokok bahasan Tegangan Permukaan, dirimu dengan mudah menjelaskan fenomena tersebut…

Aplikasi Konsep Tegangan Permukaan dalam kehidupan sehari-hari

Pernahkah dirimu bertanya, mengapa kita harus mencuci pakaian dengan sabun ? Persoalannya, agar pakaian yang kita cuci benar-benar bersih maka air harus melewati celah yang sangat sempit pada serat pakaian. Untuk itu diperlukan penambahan luas permukaan air. Nah, hal ini sangat sukar dilakukan karena adanya tegangan permukaan. Mau tidak mau nilai tegangan permukaan air harus diturunkan dahulu. Kita bisa menurunkan tegangan permukaan dengan cara menggunakan air panas. Makin tinggi suhu air, maka baik karena semakin tinggi suhu air, semakin kecil tegangan permukaan (lihat tabel). Ini alternatif pertama dan merupakan cara yang jarang digunakan. Kecuali mereka yang suka bermain dengan air panas

Alternatif lainnya adalah menggunakan sabun. Pada suhu 20 oC, nilai Tegangan Permukaan air sabun adalah 25,00 mN/m. Coba bandingkan antara air sabun dan air panas, manakah nilai tegangan permukaan paling kecil ? Pada 100 oC, nilai tegangan permukaan air panas = 58,90. Pada suhu 20 oC, nilai tegangan permukaan air sabun adalah 25,00 mN/m. Lebih menguntungkan pakai sabun… airnya juga tidak panas. Jangan heran kalau sabun sangat laris di pasar. Semuanya karena fisika oh fisika engkau yang kubenci, tapi telah membantuku membersihkan pakaian yang kotor. Bukan cuma pakaian, tapi tubuh kita juga. Ini cuma beberapa contoh…
(catatan : masih ada faktor lain yang mempengaruhi pakaian atau tubuh kita bisa dibersihkan dengan sabun. Jadi yang dijelaskan di atas hanya salah satu faktor yang mempengaruhi. Mungkin akan anda pelajari pada mata pelajaran kimia)
Read More... Gelembung Sabun

Arhimedes


Pernahkah dirimu melihat kapal laut ? jika belum pernah melihat kapal laut secara langsung, mudah-mudahan dirimu pernah melihat kapal laut melalui televisi (Tuh ada gambar kapal di samping). Coba bayangkan. Kapal yang massanya sangat besar tidak tenggelam, sedangkan sebuah batu yang ukurannya kecil dan terasa ringan bisa tenggelam. Aneh khan ? Mengapa bisa demikian ?
Jawabannya sangat mudah jika dirimu memahami konsep pengapungan dan prinsip Archimedes. Pada kesempatan ini kami ingin membimbing anda untuk memahami apa sesungguhnya prinsip archimedes. Selamat belajar ya… Semoga setelah mempelajari pokok bahasan ini dirimu dengan mudah menjelaskan semua persoalan berkaitan dengan prinsip archimedes, termasuk alasan mengapa kapal yang massanya besar tidak tenggelam.
Prinsip Archimedes
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. Dirimu mungkin sulit mengangkat sebuah batu dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda. Seperti yang telah gurumuda jelaskan pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman. Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda
Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air. Fluida yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang terletak pada bagian atas benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang berada di bawah benda memiliki kedalaman yang lebih besar daripada fluida yang berada di atas benda (h2 > h1).
Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h2 adalah :

Besarnya tekanan fluida pada kedalamana h1 adalah :

F2 = gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian bawah benda, F1 = gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian atas benda, A = luas permukaan benda
Selisih antara F2 dan F1 merupakan gaya total yang diberikan oleh fluida pada benda, yang kita kenal dengan istilah gaya apung. Besarnya gaya apung adalah :



Karena

(ingat kembali persamaan massa jenis)
Maka persamaan yang menyatakan besarnya gaya apung (Fapung) di atas bisa kita tulis menjadi :
mFg = wF = berat fluida yang memiliki volume yang sama dengan volume benda yang tercelup. Berdasarkan persamaan di atas, kita bisa mengatakan bahwa gaya apung pada benda sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Ingat bahwa yang dimaksudkan dengan fluida yang dipindahkan di sini adalah volume fluida yang sama dengan volume benda yang tercelup dalam fluida
Read More... Arhimedes

Jumat, 09 April 2010


Fluida Dinamis Part 1 Gexdia Fisika 8 - More amazing videos are a click away

Dalam fisika , dinamika fluida adalah sub-disiplin dari mekanika fluida yang berhubungan dengan cairan-aliran ilmu alam dari cairan ( cairan dan gas ) dalam gerak. It has several subdisciplines itself, including aerodynamics (the study of air and other gases in motion) and hydrodynamics (the study of liquids in motion). Memiliki beberapa subdisiplin itu sendiri, termasuk aerodinamika (penelitian dari udara dan gas-gas lain dalam gerak) dan hidrodinamika (penelitian cairan dalam gerakan). Fluid dynamics has a wide range of applications, including calculating forces and moments on aircraft , determining the mass flow rate of petroleum through pipelines, predicting weather patterns, understanding nebulae in interstellar space and reportedly modeling fission weapon detonation. dinamika fluida memiliki berbagai aplikasi, termasuk perhitungan gaya dan momen pada pesawat , menentukan laju alir massa dari minyak bumi melalui jaringan pipa, meramalkan cuaca pola, pemahaman nebula di antar ruang dan dilaporkan pemodelan ledakan senjata fisi. Some of its principles are even used in traffic engineering , where traffic is treated as a continuous fluid. Beberapa prinsip bahkan digunakan dalam rekayasa lalu lintas , di mana lalu lintas diperlakukan sebagai fluida kontinyu.
Fluid dynamics offers a systematic structure that underlies these practical disciplines, that embraces empirical and semi-empirical laws derived from flow measurement and used to solve practical problems. Dinamika fluida menawarkan struktur sistematis yang mendasari disiplin ilmu ini praktis, yang mencakup dan semi-empiris hukum empiris yang berasal dari pengukuran arus dan digunakan untuk memecahkan masalah praktis. The solution to a fluid dynamics problem typically involves calculating various properties of the fluid, such as velocity , pressure , density , and temperature , as functions of space and time. Solusi untuk masalah dinamika fluida biasanya melibatkan perhitungan berbagai properti dari fluida, seperti kecepatan , tekanan , kepadatan , dan suhu , sebagai fungsi ruang dan waktu.
Historically, hydrodynamics meant something different than it does today. Secara historis, hidrodinamika berarti sesuatu yang berbeda daripada yang dilakukannya hari ini. Before the twentieth century, hydrodynamics was synonymous with fluid dynamics. Sebelum abad kedua puluh, hidrodinamika itu identik dengan dinamika fluida. This is still reflected in names of some fluid dynamics topics, like magnetohydrodynamics and hydrodynamic stability —both also applicable in, as well as being applied to, gases. Hal ini masih tercermin dalam nama beberapa topik dinamika fluida, seperti magnetohydrodynamics dan stabilitas hidrodinamik -baik juga dapat diterapkan dalam, serta diterapkan untuk, gas.
Read More...

Kapilaritas pada Lilin


MySpace codes: CoolSpaceTricks.com



Pernah melihat lilin ? mudah-mudahan pernah menggunakannya. Salah satu fenomena yang menarik dapat kita saksikan ketika lilin sedang bernyala. Bagian bawah dari sumbu lilin yang terbakar biasanya selalu basah oleh leleh lilin (di bagian sumbu). Adanya leleh lilin pada sumbu membuat lilin bisa bernyala dalam waktu yang lama. Btw, apa yang menyebabkan leleh lilin bisa bergerak ke atas menuju sumbu lilin yang terbakar ? fenomena yang sama bisa kita amati pada lampu minyak. Lampu minyak merupakan salah satu sumber penerangan ketika belum ada lampu listrik. Mungkin saat ini masih digunakan. Lampu minyak terdiri dari wadah yang berisi bahan bakar (biasanya minyak tanah) dan sumbu. Sebagian sumbu dicelupkan dalam wadah yang berisi minyak tanah, sedangkan sebagian lagi dibungkus dalam pipa kecil. Pada ujung atas pipa tersebut, disisakan sebagian sumbu. Jika kita ingin menggunakan lampu minyak, maka sumbu yang terletak di ujung atas pipa kecil tersebut harus dibakar. Sumbu tersebut bisa menyala dalam waktu yang lama karena minyak tanah yang berada dalam wadah merembes ke atas, hingga mencapai ujung sumbu yang terbakar. Aneh ya, kok minyak tanah bisa merembes ke atas ?

Banyak hal menarik dalam kehidupan kita yang mirip dengan fenomena yang terjadi pada lilin dan lampu minyak. Seolah-olah cairan tersebut mempunyai kaki sehingga bisa bergerak ke atas. Apakah dirimu bisa menjelaskannya secara ilmiah ?
Read More... Kapilaritas pada Lilin

Merebus Air


MANA yang ibu kamu lebih suka lakukan, merebus air pada panci terbuka, atau tertutup? Benarkah menutup panci akan mempercepat air “mendidih”? atau justru dengan menutup panci justru akan “menaikkan” tekanan dan akan “memperlama” air mendidih? Mana yang benar? Bagaimana sebaiknya yang harus kamu lakukan jika ingin cepat membuat air “mendidih”?
Kamu tentu berpikir bahwa dengan menutup panci, maka akan ada “panas” yang tertahan dan akan membuat air lebih cepat mendidih. Yes, kamu betul. Penjelasan ilmiahnya adalah bahwa pada saat air dipanaskan dan temperaturnya naik, makin banyak uap air yang terbentuk di atas permukaan air tersebut.
Uap air ini merupakan “energi” yang dapat menaikkan temperatur air, artinya jika kamu “menjaga” supaya uap air ini tidak “lari” dengan menutup panci, maka kamu sudah “membantu” mempercepat menaikkan temperatur (air akan cepat mendidih). Situasi yang sama terjadi jika kamu meniup makanan atau minuman yang panas sebelum kamu santap. Sewaktu kamu “meniup” sebenarnya adalah “membuang” molekul-molekul “panas” dipermukaan makanan yang kamu tiup.
Namun kamu juga harus ingat, bahwa dengan menaikkan tekanan, akan menaikkan juga temperatur, artinya jika kamu menambah tekanan pada air yang kamu rebus, maka air itu akan semakin lama mendidih. Tapi panci yang kamu perlukan supaya kondisi itu terjadi bukanlah panci “biasa” yang ada di rumah kamu.
Read More... Merebus Air

Merebus Air di Gelas Plastik


KERTAS dan plastik akan terbakar, meleleh oleh api, begitu juga kain. Tapi kamu tentu pernah mendengar percobaan mendidihkan air di gelas plastik, atau kantong plastik. Atau kamu belum pernah mengetahuinya? Baiklah, isi sebuah kantong plastik dengan air lalu gantungkan pada api yang menyala, apakah yang terjadi? Kantong plastik akan “pecah”? sama sekali tidak, justru air di dalamnya akan mulai mendidih karena jilatan api. Kok bisa begitu?
Atau kamu bisa minta tolong ayah kamu yang kebetulah merokok, bungkus sekeping uang logam dengan sehelai kain atau saputangan. Lalu minta tolong ayah kamu mematikan rokoknya pada uang logam yang terbungkus kain itu. Apakah saputangan tersebut akan berlubang? Ternyata tidak lho!!
Syarat benda bisa terbakar adalah
(1) ada oksigen ;
(2) ada bahan bakar;
(3) ada sumber panas/api;
(4)tercapainya titik bakar pada sebuah benda. Nah jika satu dari ke empat syarat tersebut tidak ada, maka sebuah benda tidak akan bisa terbakar.
MySpace glitter graphic: CoolSpaceTricks.com


Contoh jika kamu membakar kertas, oksigen tersedia di udara bebas, lalu kertasnya sendiri adalah bahan bakar, kamu bisa menyulutnya dengan api, dan saat kertas terbakar artinya kertas sudah mencapai titik bakarnya. Singkatnya kertas pun terbakar dengan sukses.
Nah bagaimana dengan kasus air di dalam kantong plastik tadi? Nah semua syarat, oksigen, bahan bakar, dan sumber api sudah tersedia, namun titik bakar plastik tidak bisa tercapai karena “terserap” oleh air yang ada di dalam kantong plastik. Akibatnya, api yang ada tidak “membakar” plastik. Begitu juga dengan kain yang “disundut” rokok, tidak akan terbakar, karena titik bakar kainnya belum tercapai gara-gara panas api rokok “terserap” oleh dinginnya uang logam.
Wah, kamu sudah bisa melakukan demonstrasi “sulap” dong… Awas ya, hati-hati jika kamu melakukan percobaan dengan api
Read More... Merebus Air di Gelas Plastik

Aksi -Reaksi


Pernahkah anda menendang batu ? belum… pernahkah dirimu menendang dirinya ? ;) Pernakah anda menendang atau memukul alias meninju sesuatu ? jika pernah, apa yang anda rasakan ? sakit… bisakah dirimu menjelaskan mengapa tangan atau kaki terasa sakit ? Apabila anda tidak bisa menjelaskannya, pelajarilah Hukum III Newton dengan penuh semangat :)


Hukum III Newton

Pada Hukum II Newton, kita belajar bahwa gaya-gaya mempengaruhi gerakan benda. Dari manakah gaya tersebut datang ? dalam kehidupan sehari-hari, kita mengamati bahwa gaya yang diberikan kepada sebuah benda, selalu berasal dari benda lain. gerobak bergerak karena kita yang mendorong, paku dapat tertanam karena dipukul dengan martil, buah mangga yang lezat jatuh karena ditarik oleh gravitasi bumi, demikian juga benda yang terbuat dari besi ditarik oleh magnet. Apakah semua benda bergerak karena diberikan gaya oleh benda lain ?

Eyang Newton mengatakan bahwa kenyataan dalam kehidupan sehari-hari tidak semuanya seperti itu. Ketika sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain maka benda kedua tersebut membalas dengan memberikan gaya kepada benda pertama, di mana gaya yang diberikan sama besar tetapi berlawanan arah. Jadi gaya yang bekerja pada sebuah benda merupakan hasil interaksi dengan benda lain. Anda dapat melakukan percobaan untuk membuktikan hal ini. Tendanglah batu atau tembok dengan keras, maka kaki anda akan terasa sakit (jangan dilakukan). Mengapa kaki terasa sakit ? hal ini disebabkan karena ketika kita menendang tembok atau batu, tembok atau batu membalas memberikan gaya kepada kaki kita, di mana besar gaya tersebut sama, hanya berlawanan arah. Gaya yang kita berikan arahnya menuju batu atau tembok, sedangkan gaya yang diberikan oleh batu atau tembok arahnya menuju kaki kita. Ketika kita menendang bola, gaya yang kita berikan tersebut menggerakan bola. Pada saat yang sama, kita merasa gaya dari bola menekan kaki kita. Jika anda punya skate board, lakukanlah percobaan berikut ini sehingga semakin menambah pemahaman anda. letakan papan luncur alias skate board di dekat sebuah tembok. Berdirilah di atas skate board (papan luncur) tersebut dan doronglah tembok dihadapan anda. Apa yang anda alami ? skate board tersebut meluncur ke belakang. Aneh khan ? padahal anda tidak mendorong skate board ke belakang. Skate board meluncur ke belakang karena tembok yang anda dorong membalas memberikan gaya dorong kepada anda, di mana arah gaya yang diberikan tembok berlawanan arah dengan arah dorongan anda. anda mendorong tembok ke depan, sedangkan tembok mendorong anda ke belakang sehingga skate board kesayangan anda meluncur ke belakang. Jika anda tinggal di tepi pantai dan termasuk anak pantai, lakukanlah percobaan dengan menaiki perahu dan melemparkan sesuatu, entah batu atau benda lain ke luar dari perahu. Lakukanlah hal ini ketika perahu sedang diam. Amati bahwa perahu akan bergerak ke belakang jika anda melempar ke depan, dan sebaliknya. Serius… diriku pernah mencobanya. Nah, semua penjelasan panjang lebar ini adalah inti Hukum III Newton.



Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah.

Secara matematis Hukum III Newton dapat ditulis sebagai berikut :

F A ke B = – F B ke A

F A ke B adalah gaya yang diberikan oleh benda A kepada benda B, sedangkan F B ke A adalah gaya yang yang diberikan benda B kepada benda A. Misalnya ketika anda menendang sebuah batu, maka gaya yang anda berikan adalah F A ke B, dan gaya ini bekerja pada batu. Gaya yang diberikan oleh batu kepada kaki anda adalah – F B ke A. Tanda negatif menunjukkan bahwa arah gaya reaksi tersebut berlawanan dengan gaya aksi yang anda berikan. Jika anda menggambar tanda panah yang melambangkan interaksi kedua gaya ini, maka gaya F A ke B digambar pada batu, sedangkan gaya yang diberikan batu kepada kaki anda, – F B ke A, digambarkan pada kaki anda.

Persamaan Hukum III Newton di atas juga bisa kita tulis sebagai berikut :

Faksi = -Freaksi

Hukum warisan eyang Newton ini dikenal dengan julukan hukum aksi-reaksi. Ada aksi maka ada reaksi, yang besarnya sama dan berlawanan arah. Kadang-kadang kedua gaya tersebut disebut pasangan aksi-reaksi. Ingat bahwa kedua gaya tersebut (gaya aksi-gaya reaksi) bekerja pada benda yang berbeda. Berbeda dengan Hukum I Newton dan Hukum II Newton yang menjelaskan gaya yang bekerja pada benda yang sama.

Gaya aksi dan reaksi adalah gaya kontak yang terjadi ketika kedua benda bersentuhan. Walaupun demikian, Hukum III Newton juga berlaku untuk gaya tak sentuh, seperti gaya gravitasi yang menarik buah mangga kesayangan anda. Ketika kita menjatuhkan batu, misalnya, antara bumi dan batu saling dipercepat satu dengan lain. batu bergerak menuju ke permukaan bumi, bumi juga bergerak menuju batu. Gaya total yang bekerja pada bumi dan batu besarnya sama. Bumi bergerak ke arah batu yang jatuh ? masa sich… karena massa bumi sangat besar maka percepatan yang dialami bumi sangat kecil (Ingat hubungan antara massa dan percepatan pada persamaan hukum II Newton). Walaupun secara makroskopis tidak tampak, tetapi bumi juga bergerak menuju batu atau benda yang jatuh akibat gravitasi. Bumi menarik batu, batu juga membalas gaya tarik bumi, di mana besar gaya tersebut sama namun arahnya berlawanan.
Read More... Aksi -Reaksi

Viskositas




Pernah lihat minyak pelumas-kah ? oli motor… yang cowok pasti tahu, soalnya tiap hari kebut2an di jalan. He2…. Coba bandingkan oli dengan air. Manakah yang lebih kental ? Ah, gurumuda ini. Cuma gitu kok nanya… oli lebih kental dunk. Ich, pinter… sekarang giliran cewe. Kalau yang cewe khan dekat dengan ibu, jadi pasti tahu minyak goreng. Wah, kalau anak mami, pasti cuma bisa rebus mi sedap… piss…. Mana yang lebih cair, minyak goreng lebih kental atau es teh ? es teh-lah… anak sd juga bisa jawab. Ich, pinter2 ya, pelajar jaman sekarang… Hehe… btw, pada kesempatan ini kita akan mempelajari kekentalan suatu fluida, baik zat gas maupun zat cair. Istilah kerennya viskositas. Viskositas = ukuran kekentalan fluida. Met belajar ya… semoga tiba dengan selamat di tempat tujuan
Read More... Viskositas

Jembatan Cair




Jembatan yang terbuat dari zat cair? Bukan sulap bukan sihir, sebab itu bisa dibuat dengan ilmu fisika
kini kita dapat membangun jembatan yang tersusun dari zat cair,Sepintas hal ini terdengar seperti sihir, walaupun jelas hanyalah rekayasa fisika. Lantas, apa rahasianya?
Tegangan tinggi

Salah satu kunci dalam percobaan tersebut adalah pemakaian tegangan listrik yang tinggi, hal tersebut menempatkan air murni yang akan dijadikan jembatan itu di dalam dua buah gelas kaca, kemudian sepasang elektroda diletakkan di dalamnya. Kedua gelas kaca diletakkan berdekatan namun tidak berhimpitan. Dalam waktu hanya seperseribu detik setelah perbedaan tegangan sebesar 25 ribu volt diterapkan melalui sepasang elektroda tersebut, air di dalam salah satu gelas kaca merambat cepat ke tepian dan secepat kilat melompat melewati celah di antara kedua gelas kaca.

Air Mengalir Dalam Air
Variasi kepadatan cairan di sepanjang “jembatan dari air” yang terbentuk.
Mereka menggunakan metode optik yang umum disebut ‘visualisasi Schlieren’ . Dalam metode ini, berkas-berkas cahaya dilewatkan tegak lurus terhadap “jembatan dari air” dan kemudian melewati tepian sebuah silet tajam sebelum mencapai detektor cahaya. Jika kepadatan cairan di sepanjang jembatan itu seragam nilainya, maka semua berkas cahaya akan melewati tepian silet dan tertangkap oleh detektor. Akan tetapi, jika ada variasi kepadatan cairan pada jembatan itu, variasi itu akan membelokkan dan mengganggu jalan sebagian berkas cahaya yang lewat, sehingga total berkas yang tertangkap detektor menjadi berkurang.
Read More... Jembatan Cair

Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Home Interiors